HIDUP SESUAI DENGAN KEHENDAK ALLAH

Hidup  Sesuai Dengan Kehendak Allah. Shalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Renungan kita saat ini adalah; Hidup  sesuai Dengan Kehendak Allah.
Saudaraku, hidup sesuai dengan kehendak Allah, itu adalah harga mati yang tidak bisa kita tawar jika kita ingin didapatkan berkenan dihadapan Allah. Orang yang tidak hidup sesuai dengan kehendak Allah, maka hidupnya tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Orang-orang yang tidak hidup sesuai dengan kehendak Allah, adalah orang-orang yang hidup mengikuti keinginan diri sendiri. Hidup mengikuti keinginan diri sendiri inilah yang membaut ada begitu banyak orang pada akhirnya terjebak dalam hidup yang penuh dengan keinginan daging.
Sekarang mari kita lihat, apa saja keinginan daging itu?. Firman Tuhan dengan jelas telah menyatakan kepada kita tentang keinginan daging itu, seperti yang ditulis di dalam;
Galatia 5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Kalau sekarang kita mau jujur untuk mengoreksi diri kita sendiri, maka tentu kita akan menemukan, ada begitu banyak cara hidup kita yang mengikuti keinginan daging seperti yang firman Tuhan sudah katakan tadi.
Saudaraku, kita harus menyadari bahwa semua keinginan-keinginan itu berlawanan dengan kehendak Allah. Jika kita tidak melepaskan diri dari semuanya itu, maka dapat dipastikan kita tidak akan mungkin bisa berkenan kepada Allah, baik hidup kita saat ini, maupun hidup kita yang akan datang atau di kekekalan nanti juga tidak berkenan kepada Allah.
Orang yang hidup tidak sesuai dengan kehendak Allah, adalah orang-orang yang tidak mau memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi perintah Allah. Dan kalau tidak sungguh-sungguh memperhatikan apa yang menjadi perintah Allah, maka kita harus tetap ingat bahwa apa yang kita tabur itu yang akan kita tuai.
Ada beberapa kisah menarik yang tertulis di dalam Alkitab dan itu semua harus menjadi pelajaran bagi kita, supaya hal itu tidak boleh terjadi dalam hidup kita, jika kita mau didapatkan berkenan kepada Allah.
Kisah-kisah yang ditulis dalam Alkitab ini harus menjadi pelajaran penting bagi kita supaya kita tidak lagi melakukan hal yang sama, sebab dari kisah-kisah ini kita bisa melihat bahwa semua tindakan yang dilakukan karena mengikuti keinginan diri sendiri, dan pada akhirnya mereka harus menuai akibat dari apa yang mereka tabur atau apa yang mereka telah lakukan.
Kisah-kisah tersebut antara lain; Hawa tidak sunguh-sungguh memperhatikan apa yang Allah katakan, sehingga ia mengikuti keinginan dirinya untuk memetik buah yang dilarang oleh Allah. Padahal Allah sudah katakan “ia akan mati” jikalau ia makan dari buah itu.
Kisah yang lain misalnya, Esau begitu rela kehilangan hak kesulungannya, hanya karena ia lebih memilih mengikuti keinginannya untuk menikmati semangkok kacang merah, padahal hak kesulungan yang harus ia terima jauh lebih berharga dari hanya semangkok kacang merah. Esau begitu memandang ringan hak kesulungannya, dan ia saat itu tidak pernah berpikir hal itu akan berdampak pada kehidupannya nanti.
Daud misalnya, hanya karena hawa nafsu, ia tidak pernah memikirkan apa akibat dari keputusannya mengambil istri Uria, dengan cara mengorbankan Uria yang adalah prajurit terbaiknya itu, dimana Daud menyuruh untuk menempatkan Uria pada barisan depan dalam pertempuran, dan apa yang dilakukan Daud itu, tidak pernah ia pikirkan bahwa hal itu akan berdampak menjadi bencana dalam keluarganya.
2 Samuel 11:15 Ditulisnya dalam surat itu, demikian: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati.”
Adapun contoh lain misalnya, Gehazi tidak mempertimbangkan dengan benar ketika menipu Naaman, dengan cara mengambil persembahan yang seharusnya diberikan kepada nabi Elisa, dan hal itu yang membuat dirinya serta keturunannya mengindap kusta.
Dalam perjanjian baru kita juga bisa melihat kisah Yudas, dimana tindakan yang dilakukan oleh Yudas, hanya karena uang tiga puluh keping perak, ia kehilangan hak istimewanya sebagai pengiring Kristus, sebab pada akhirnya Yudas mati bunuh diri dengan sia-sia.
Disini kita bisa melihat bahwa hukum tabur tuai itu tidak bisa kita hindari, bahwa kita akan menuai akibat dari apa yang kita tabur. Akan tetapi kita tidak boleh menyamakan hukum tabur tuai ini dengan persembahan atau kolekte yang diberikan di gereja atau dalam setiap ibadah, misalnya siapa yang memberi banyak akan menuai hasil yang banyak.
Inilah kesalahan pengajaran yang selama ini terjadi. Seringkali kita dengar hamba-hamba Tuhan berbicara, “siapa yang memberi banyak akan menuai hasil yang banyak.”
Orang yang menabur akan menerima hasilnya seratus kali lipat, enam puluh kali lipat, atau tiga puluh kali lipat. Ini adalah sebuah pengajaran yang salah, sebab kalau melihat pada landasan firman Tuhan yang seringkali dipakai yang ditulis di dalam;
Matius 13:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Sesungguhnya kebenaran firman Tuhan dalam (Matius 13:1 – 8) ini berbicara tentang benih firman Tuhan, dan tidak ada sangkut pautnya dengan pemberian kolekte seperti yang banyak diajarkan di gereja-geraja selama ini.
Pengajaran seperti inilah yang membuat banyak orang percaya terjebak dalam cara hidup dunia, dan tentu hal ini akan membuat banyak orang percaya pada akhirnya jatuh ke dalam tangan kuasa kegelapan, dan hal ini sangat mengerikan.
Saudaraku, mulai saat ini kita harus memikirkan dengan serius masa depan kehidupan kita di kekekalan nanti, jadi kita tidak punya pilihan lain, selain kita harus menabur benih kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah, yaitu hidup melakukan apa yang Allah kehendaki, atau hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Tuhan mau setiap anak-anak-Nya untuk hidup menabur di dalam Roh. Apa itu menabur di dalam Roh?. Menabur di dalam Roh adalah, hidup sesuai dengan kehendak Allah, sebab orang yang hidup sesuai dengan kehendak Allah akan menghasilkan buah-buah Roh. Firman Tuhan katakan di dalam;
Galatia 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
Ingat seperti yang sudah saya katakan di renungan sebelumnya, Allah tidak akan membiarkan diri-Nya dipermainkan.
Galatia 6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Jadi kalau hari ini kita temukan dalam hidup kita, banyak hal yang kita lakukan tidak sesuai dengan kehendak Allah, maka bertobatlah dan mulailah hidup menuruti dan melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

HIDUP SESUAI DENGAN KEHENDAK ALLAH HIDUP SESUAI DENGAN KEHENDAK ALLAH Reviewed by Unknown on 23:16 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.