MENJADI SEMPURNA SAMA SEPERTI BAPA DI SORGA

MENJADI SEMPURNA SAMA SEPERTI BAPA DI SORGA

Syalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, renungan pagi hari ini adalah “Menjadi sempurna sama seperti Bapa di sorga”.

Saudaraku, ada standar hidup yang harus kita capai dalam perjalanan kehidupan kita sebagai orang percaya yaitu menjadi sempurna sama seperti Allah Bapa di sorga yang adalah sempurna. Standar hidup ini tidak dapat ditawar atau dikurangi, walaupun banya orang merasa pesimis, dan rasa-rasanya hal itu mustahil untuk dicapai, tetapi kalau kita mau bercemin kepada perjalanan hidup Tuhan Yesus, maka mencapai kesempurnaan sama seperti Allah Bapa di sorga bukanlah sesuatu yang mustahil.

Hal ini saya katakan, karena Allah Bapa di sorga tidak akan mungkin membiarkan anak-anak-Nya berjuang sendiri untuk mencapai kesempurnaan. Kita harus ingat bahwa perjalanan kehidupan Tuhan Yesus di dunia ini, Ia menjalakan hidupnya dalam keadaan sebagai manusia biasa, sebab segala bentuk kekuasaanNya di tanggalkan, dan firman Tuhan katakan Ia mengosongkan diri-Nya, dan mengambil rupa seorang hamba dan jadi sama seperti manusia. Itulah yang firman Tuhan katakan di dalam;

Filipi 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Lalu, jika Tuhan Yesus menjalankan hidupNya di dunia ini dalam keadaan sama dengan manusia, atau sama dengan keadaan hidup kita saat ini, dan pada akhirnya Ia mampu menyelesaikan tugas-Nya sampai mati diatas kayu salib, itu artinya jejak kehidupan itulah yang harus kita miliki dan diikuti.

Kalau kita berusaha untuk menghindari akan hal ini, maka kita tidak akan mungkin mencapai level kehidupan sebagai orang percaya yang diinginkan Tuhan yaitu menjadi sempurna sama seperti Bapa di sorga yang adalah sempurna. Itulah kenapa firman Tuhan katakan di dalam;

Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”

Ini merupakan level hidup yang harus dicapai oleh kita sebagai orang percaya, dan kita tidak bisa menghindari akan hal ini. Kita harus ingat bahwa, Tuhan tidak akan mungkin memerintahkan sesuatu yang mustahil untuk kita lakukan. Jadi apa yang Tuhan perintahkan itu, Tuhan tahu benar bahwa kalau kita mau maka kita akan mampu.

Lalu mengapa ada begitu banyak anak-anak Tuhan yang sepertinya ingin menghindari akan hal ini, dan selalu beralasan tidak ada orang yang bisa hidup sama seperti Kristus. Kalau kita ikut-ikutan memiliki pola pikir yang sama, bahwa kita tidak akan mungkin bisa hidup sama perti Kristus, hal itu sama dengan kita telah menuduh Allah Bapa di sorga memberikan kasih karunia keselamatan kepada manusia itu hanyalah palsu.

Sebab untuk apa kasih karunia keselamatan diberikan lewat pengorbanan Kristus, kalau pada akhirnya tidak ada seorang manusiapun yang bisa hidup dalam standar kekudusan dan kesempurnaan sama seperti Allah Bapa di sorga yang adalah sempurna.

Menyadari akan hal ini, seharusnya kita mengoreksi diri. Kalau kita merasa tidak mampu untuk berjuang supaya mencapai level hidup sempurna sama seperti Allah Bapa di sorga, itu karena kita lebih memilih untuk mengikatkan diri kita dengan cara hidup dunia. Sebab orang yang memilih untuk melekatkan dirinya secara permanen dengan Tuhan, pasti akan berjuang untuk mempertahankan kehidupannya supaya bisa mencapai kesempurnaan. Dan disinilah letak pergumulan hidup orang percaya yang sesungguhnya. Firman Tuhan mengingatkan kita di dalam;

Ibrani 12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Artinya kalau Kristus harus mencucurkan darah sampai mati diatas kayu salib, dan Ia melakukannya dengan penuh ketaatan kepada Bapa di sorga, maka setiap kita sebagai orang percayapun harus melakukan hal yang sama, tetapi apa yang kita lakukan tidak akan sampai mencucurkan darah seperti Kristus. Persoalannya adalah kita tidak mau, dan bukan tidak bisa, sebab kalau kita mau pasti kita juga akan bisa melewati semuanya, saat kita memilih taat sama seperti Kristus untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa di sorga.

Itulah kenapa dalam doa Tuhan Yesus, Ia memohon kepada Bapa di sorga dalam satu kerinduan yang sangat dalam, seperti yang firman Tuhan katakan di dalam;

Yohanes 17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

17:24 Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.

Ini adalah permohonan doa Tuhan Yesus kepada Bapa di sorga dengan penuh kerinduan yang dalam, dimana Tuhan Yesus mau supaya nantinya dimana Ia berada, disitupun setiap orang yang mengikut Dia dan percaya kepada-Nya, juga ada bersama-sama dengan Ia di dalam Kerajaan-Nya di sorga.

Disinilah kita bisa mengerti sekarang bahwa kalau kita mau menyatu dengan Allah, melekat dengan Allah setiap saat, bahkan melekatnya kita dengan Allah bukan dalam bentuk sebuah hubungan yang terputus-putus, tetapi dalam sebuah hubungan yang permanen, artinya setiap saat kita hanya mau hidup melakukan apa yang menjadi kehendakNya, dan melepaskan diri dari keterikatan dengan dunia ini, maka kita pasti akan mampu mencapai level yang dikehendaki Allah yaitu menjadi sempurna seperti Bapa di sorga yang adalah sempurna. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

By : http://renunganhariini.com/