SADARLAH SEBELUM TERLAMBAT

Syalom sahabat renunganhariini.com yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Pernahkah kita berpikir sejenak saja bahwa mengapa Tuhan Yesus rela meninggalkan sorga yang begitu indah, yang begitu mulia, meninggalkan takhta kemuliaanNya yang kudus, dan rela menanggalkan segala kehormatanNya, padahal Dia adalah Allah yang memiliki kekuasaan serta kehormatan dan kemuliaan, Allah yang menciptakan langit dan bumi ini serta isinya.
Firman Tuhan katakan didalam Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Bila kita berpikir dengan pikiran manusia dunia saat ini, apakah rela seorang Presiden yang memegang pemerintahan sebuah Negara mau melepaskan jabatannya sebagai presiden dan memilih hidup sebagai rakyat biasa dan mau berbakti memberikan hidupnya bagi orang-orang yang tidak mampu.
Kenyataan yang kita temui saat ini adalah manusia berlomba-lomba berusaha untuk mengejar jabatan sebagai presiden atau jabatan tertinggi apapun yang ia inginkan, dan inilah yang menjadi sifat dasar manusia bahwa sesungguhnya manusia pada umumnya ingin dihargai ingin dihormati.
Kalau kita mau jujur melihat kenyataan ini seharusnya sebagai orang percaya kita sungguh kagum dan menaruh hormat yang tinggi pada Tuhan Yesus yang rela melepaskan semua yang Ia miliki dalam KerajaanNya, dan Ia mau datang ke dunia ini bahkan Ia rela untuk menderita supaya manusia bisa diperdamaikan dengan Allah.
Meninggalkan takhta kemuliaanNya artinya Ia rela kehilangan hak-hakNya. Dengan mengenakan tubuh daging sama seperti manusia Ia menunjukan sebuah gaya hidup yang diwarnai penderitaan yang luar biasa, bahkan Ia tidak pernah memikirkan kepentingan diriNya sendiri, dan semuanya itu merupakan gambaran dari kerelaan kehilangan hak-hakNya.
Perjalanan pelayananNya selama Ia berada didunia ini diwarnai dengan berbagai penderitaan, bahkan dihujat, dicaci, dihina, namun Ia tidak pernah membalas semuanya itu, karena bagiNya melakukan kehendak Bapa di sorga adalah sebuah kewajiban yang harus Ia selesaikan tanpa melihat pada penderitaan yang akan dideritaNya.
Perjalanan pelayananNya selama tiga setengah tahun, Ia rela kehilangan kehormatanNya dimata sebagian orang-orang Yahudi, dengan berbagai tuduhan yang diarahkan kepadaNya.
Firman Tuhan katakan didalam Markus 3:21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. 3:22 Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: “Ia kerasukan Beelzebul,” dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.”
Ini artinya Ia dituduh sebagai orang yang tidak waras atau tidak lebih dari orang gila, juga dituduh Tuhan Yesus telah menggunakan kuasa beelzebul untuk mengusir setan, bahkan dihadapan pilatus Ia dituduh telah menghujat Allah, dari teriakan penduduk Yerusalem, dan pada akhirnya Ia harus disalibkan sampai mati diatas kayu salib.
Kisah ini memberi gambaran bahwa Ia rela menjadi seorang hamba, bahkan hal itu ditunjukan dengan cara rela membasuh kaki murid-muridNya, ini gambaran kerendahan hati yang sangat luar biasa. Sebagai hamba ia adalah seorang hamba yang begitu sempurna yang tidak bercacat tidak bercela, hanya karena ketaatanNya melakukan kehendak Bapa di sorga, karena Ia tahu benar sebagai manusia jika Ia tidak berkenan maka Ia akan melukai hati BapaNya di sorga.
Gaya hidup yang Tuhan Yesus tunjukan ini adalah sebuah peragaan gaya hidup yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya, setiap anak-anak Tuhan. Bila orang percaya tidak mengenakan gaya hidup Tuhan Yesus selama masih menumpang di dunia ini, maka dapat dipastikan ada bagitu banyak orang percaya yang pada akhirnya tidak berkenan dihadapan Bapa di sorga.
Tidak berkenan dihadapan Bapa di sorga artinya tidak dapat diterima didalam Kerajaan sorga, dan ini sangat mengerihkan. Paulus yang mengikuti gaya hidupnya Tuhan Yesus dalam menjalankan pelayanannya pernah berkata didalam I Korintus 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Inilah yang harus menjadi peringatn keras bagi setiap orang percaya, bahwa Allah tidak dapat dipermainkan. Kalau Paulus seorang Rasul Allah yang melayani dengan tidak mementingkan dirinya sendiri masih merasa gentar jangan sampai ia sendiri ditolak oleh Allah, lalu bagaimana dengan kehidupan kita sebagai orang percaya yang hanya mau hidup untuk menikmati dunia ini dengan segala kesenangannya.
Oleh sebab itu sadarlah sebelum terlambat, sebelum tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat, ingat saudaraku Allah kita adalah Allah yang pembalas yang membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Firman Tuhan katakan didalam Wahyu 22:12 “Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Jadi apa yang diperbuat manusia saat ini semua itu akan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan. Jangan lupa simak juga, Allah Setia Pada JanjiNya.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
SADARLAH SEBELUM TERLAMBAT SADARLAH SEBELUM TERLAMBAT Reviewed by Unknown on 03:08 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.