Perkembangan Kristologi Pada Abad Pasca Reformasi

Istilah liberalisme bearsal dari bahasa inggris liberal yang artinya bebas. Secara teologis istilah liberalis berarti bebas dari keharusan untuk percaya, bahwa Alkitab adalah firman Allah. Selain itu istilah tersebut juga bebas menolak semua ajaran Kristen yang Alkitabiah, termasuk menentang ajaran Kristologi yang benar. Karena yang terpenting dalam pemikiran kaum liberal adalah bagaimana meningkatkan kehidupan moral, sosial yang lebih baik demi perbaikan mutu kehidupan manusia. Untuk itu sebagai bukti dari prinsip ajaran tersebut lahirlah pandangan sosial gospel (Injil sosial). Paradigma kekristenan tersebut menyebabkan pergerseran dasar teologi dan hermeneutik dari biblikal-induktif , yaitu membangun prinsip dan doktrin teologi yang didasari pada penyelidikan Alkitab secara induktif, menjadi deduktif-subjektif filosofis yaitu merumuskan doktrin teologi berdasarkan persepsi subjektif dan pendekatan deduktif.[1]

---

[1] Lohse, Bernhard. Pengantar sejarah Dogma Kristen, hlm. 90